Skip to main content

Wezz, belum tidur

Sampai jam 2.30 pagi ini masih blm jg bs tidur. Ga tau mikiri apa sekarang ini. Banyak banget yang dipikiri. Semua kegiatan dan tugas menanti di depan, sampai kadang-kadang harus memilih mana yang lebih menjadi prioritas.

sebenarnya semua kegiatan itu peting, tapi terkadang kita dihadapkan pada pilihan yang mengharuskan kita menjalankan yang satu dan meninggalkan yang lain. Seperti badan ini dapat terbagi menjadi 2, maka mungkin kegiatan itu dapat di jalankan secara bersama-sama.
Besok harus latihan nyanyi lagi di belakang Graha ITS. Kegiatan ini dilakukan untuk mengisi acara whorship awal PMK hari Jumat ini tanggal 5 September. Kita latihan jam 3 sore bareng teman-teman PD FTIF.
Untuk sementara aku ingin konsen dulu di GMKI dan PD FTIF. Aku harap setelah berakhir masa jabatan ku di kedua organisasi tersebut, aku mampu membentuk generasi-generasi yang mau melayani di organisasi tersebut.
Selain itu juga, tugas kuliah mengiringi perjalanan hari-hari. Belum lagi aku harus menyelesaikan Tugas Akhir yang sampai kini progresnya hanya sebatas sidang proposal.
Yah, itu lah namanya tantangan didalam kehidupanku. Mudah-mudahan setelah aku melewati itu semua, aku melewati proses yang mampu membentuk aku di kemudian hari menjadi lebih baik.
Mungkin itu semua terasa sulit untuk dijalani, moga aja semua berjalan sesuai dengan rancangan-Nya.

Comments

Popular posts from this blog

Why Dog Never Lie About Love...???

Sunggu aneh rangkaian judul yg akan saya tulis kali ini. Mungkin rangkaian kata "Dog never lie about love" hanya bisa dimengerti oleh mereka yang pernah mempunyai anjing. Saya agak sedikit hati-hati didalam memakai kata-kata peliharaan. Bagi banyak orang, anjing bukanlah seekor peliharaan seperti memelihara hewan lainnya. Ada yang menganggapnya sebagai teman atau sahabat. Dan bahkan banyak film yang mengisahkan pertemanan seekor anjing dan pemiliknya, seperti "Air Bud", 101 dalmatians, dan masih banyak lagi. Begitu akrabnya pertemanan anjing dan tuannya, sehingga tidak jarang didalam film tersebut sang tuan tidak rela ketika kehilangan anjing kesayangannya. Dog never lie about love merupakan sebuah judul buku yang dikarang oleh Jeffry Moussaieff Mason. Penulis mencoba mengerti dan menganalisis prilaku anjing. Jeffry Moussaieff Mason berkata, " We love dogs because they love us, unconditionally. No matter how we treat them, what we do to them, how little attent

I Know Who Holds Tomorrow...

Tak ku tahu 'kan hari esok, namun langkahku tegap. Bukan surya kuharapkan,kar'na surya 'kan lenyap. O tiada 'ku gelisah,akan masa menjelang; ku berjalan serta Yesus.Maka hatiku tenang. Refrein: Banyak hal tak kufahami,dalam masa menjelang. Tapi t'rang bagiku ini,Tangan Tuhan yang pegang. Sebuah lirik yg dilantunkan pada upacara pemakaman yg beberapa waktu lalu ku hadiri. Perenungan didalam diri, ketika kematian adalah akhir kehidupan di bumi. Mengingatkan manusia, bahwa banyak hal sebenarnya yg tidak kita ketahui. Namun, kita berusaha utk mencoba mengetahui. Banyak hal yg tidak dapat kita lakukan sendiri. Namun, kita mencoba melakukan nya sendiri. Kita di bayang-bayangi oleh ruang dimensi yg lalu dan yg akan datang. Namun yg nyata adalah sekarang. Dan yg pasti adalah sekarang menjadi "yg lalu". Trus, dimanakah "yg akan datang" dapat kita ketahui dengan pasti. Mencoba mengetahui dengan kapasitas seorang manusia yg hanya mampu menjalani satuan wakt

SUSAN BOYLE : Saatnya orang Jelek Unjuk Gigi

Pertama kali mendengar nama Susan Boyle , aku diperkenalkan oleh teman ku melalui video yang ditunjukkan di Youtube. Dimana video itu berisi siaran televisi pencari bakat di Inggris yang bernama Britain’s Got Talent . Tiada kata yang dapat menggambarkan betapa video tersebut selain mengagumkan ketika mendengarkan suara emasnya. Ketika Susan Boyle tampil dipentas, semua mata memandang sinis kepadanya. Pandangan sepele terlintas di wajah para penonton. Susan Boyle seorang wanita tua berusia 47 tahun dengan tubuh yang gemuk dan alis yang agak sedikit tebal. Ia tampil dengan kepolosannya seperti orang kampung yang lugu tapi dengan tampak percaya diri. Susan Boyle berasal dari Blackburn . Ada 3 orang yang menjadi juri pada acara tersebut, PIERS MORGAN, AAMNDA HOLDEN, dan SIMON COWELL . Para penonton yang hadir memandangannya sebelah mata, dan mentertawakan dia ketika Susan Boyle diwawancarai oleh juri. Apalagi ketika Susan Boyle ditanya oleh Simon Cowell, “Anda ingin menjadi seperti si