Skip to main content

Why Dog Never Lie About Love...???

Sunggu aneh rangkaian judul yg akan saya tulis kali ini. Mungkin rangkaian kata "Dog never lie about love" hanya bisa dimengerti oleh mereka yang pernah mempunyai anjing.
Saya agak sedikit hati-hati didalam memakai kata-kata peliharaan. Bagi banyak orang, anjing bukanlah seekor peliharaan seperti memelihara hewan lainnya. Ada yang menganggapnya sebagai teman atau sahabat. Dan bahkan banyak film yang mengisahkan pertemanan seekor anjing dan pemiliknya, seperti "Air Bud", 101 dalmatians, dan masih banyak lagi.
Begitu akrabnya pertemanan anjing dan tuannya, sehingga tidak jarang didalam film tersebut sang tuan tidak rela ketika kehilangan anjing kesayangannya.
Dog never lie about love merupakan sebuah judul buku yang dikarang oleh Jeffry Moussaieff Mason. Penulis mencoba mengerti dan menganalisis prilaku anjing.
Jeffry Moussaieff Mason berkata, "We love dogs because they love us, unconditionally. No matter how we treat them, what we do to them, how little attention we pay to them, they are eager to please us, eager to be with us." (Kita mencintai anjing karena dia(baca:anjing) mencintai kita, tak bersyarat. Tanpa memperdulikan apa yang telah kita lakukan kepada anjing kita, bagaimanapun kecilnya perhatian yang kita berikan, dia (baca:anjing) selalu ingin sekali membuat kita senang, ingin sekali bersama dengan kita).
Prilaku emosi anjing yang kelihatan merupakan bentuk cintanya kepada majikannya. Hal tersebut mendefinisikan eksistensi dari anjing itu atau memperlihatkan keberadaan dari anjing tersebut.

Mengharukan, menginspirasi dan juga menyenangkan, buku ini berusaha membawa berpetualang kedalam kehidupan anjing. Memberikan pembaca suatu pemahaman tentang dunia anjing yang jarang dibahas selama ini.

Itulah sekilas ulasan mengenai buku tersebut. Ulasan mengenai buku tersebut belum terlalu jelas, karena aku sendiri belum membaca buku tersebut. Tapi bagi mereka-mereka yang pernah memiliki anjing dan sangat menyayangi nya pasti mengerti maksud dari kata-kata "Dog Never Lie about Love". Sulit sekali digambarkan betapa kita sayang pada anjing kita. Walaupun sering sekali kita melakukan hal yang kasar kepada anjing kita, tetapi anjing kita tidak pernah menggigit atau galak terhadap kita. Ketika kita marah pun, justru ekspresi muka kasihan yang selalu ditunjukkan oleh anjing kita. Aku sendri punya 1 anjing dirumah. Ku miliki sudah lebih dari 10 tahun dan sampai sekarang masih hidup. Ketika membaca judul buku ini, tiba-tiba teringat akan anjing ku yang dirumah yang ku beri nama si "Bereng". Sudah beberapa tahun juga aku merantau ke negeri seberang. Dan bila aku pulang, anjing ku sudah tidak mengenal aku lagi, sehingga begitu aku nyampek di rumah, dia menggonggong begitu keras, seakan aku ini orang asing yang tidak dikenalnya sama sekali. Ya perlahan-lahan seiring waktu gonggongannya pun berkurang.
Mungkin suatu hari nanti aku kepengen juga memiliki anjing yang baru yang bisa jadi sahabat dikost-kostan...

Comments

  1. Dog is a man best friend :)
    while woman will have diamond..

    Tapi ya ito...
    anjing itu memang setia dalam memberikan kasih timbal balik.
    Kalo kita sayangi pasti dia sayang balik sama kita... :)

    Salam kenal
    EKA

    ReplyDelete
  2. yoi itu...
    itu lah emang keunikan anjing ini...
    jarang sekali anjing menggigit tuannya walau tuan nya sedang bad mood dan melampiaskan kemarahananya kepada anjingnya...
    he3x

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

I Know Who Holds Tomorrow...

Tak ku tahu 'kan hari esok, namun langkahku tegap. Bukan surya kuharapkan,kar'na surya 'kan lenyap. O tiada 'ku gelisah,akan masa menjelang; ku berjalan serta Yesus.Maka hatiku tenang. Refrein: Banyak hal tak kufahami,dalam masa menjelang. Tapi t'rang bagiku ini,Tangan Tuhan yang pegang. Sebuah lirik yg dilantunkan pada upacara pemakaman yg beberapa waktu lalu ku hadiri. Perenungan didalam diri, ketika kematian adalah akhir kehidupan di bumi. Mengingatkan manusia, bahwa banyak hal sebenarnya yg tidak kita ketahui. Namun, kita berusaha utk mencoba mengetahui. Banyak hal yg tidak dapat kita lakukan sendiri. Namun, kita mencoba melakukan nya sendiri. Kita di bayang-bayangi oleh ruang dimensi yg lalu dan yg akan datang. Namun yg nyata adalah sekarang. Dan yg pasti adalah sekarang menjadi "yg lalu". Trus, dimanakah "yg akan datang" dapat kita ketahui dengan pasti. Mencoba mengetahui dengan kapasitas seorang manusia yg hanya mampu menjalani satuan wakt

Mencoba Berfikir dari Pertanyaan dan Pernyataan...

Sebuah rasa yg pernah hinggap di pikiran dan rasa.... Apakah selamanya semua penjara selalu terasa gelap dan hampa? Didalam kegelapan, setiap org yg bisa melihat pun tidak dapat melihat... Apakah harapan didalam kegelapan hanya timbul dari suatu berkas cahaya... Dari mana datangnya berkas cahaya itu ketikan kegelapan sebagai suatu penjara? Apakah waktu akan berbicara utk menyelesaikan semua itu? Seakan waktu adalah sebagai suatu takdir yg tidak ada suatu pilihan didalamnya, sehingga tidak ada harmoni yg dapat kita mainkan didalamnya...