
Bukan surya kuharapkan,kar'na surya 'kan lenyap.
O tiada 'ku gelisah,akan masa menjelang;
ku berjalan serta Yesus.Maka hatiku tenang.
Refrein:
Banyak hal tak kufahami,dalam masa menjelang.
Tapi t'rang bagiku ini,Tangan Tuhan yang pegang.
Sebuah lirik yg dilantunkan pada upacara pemakaman yg beberapa waktu lalu ku hadiri.
Perenungan didalam diri, ketika kematian adalah akhir kehidupan di bumi.
Mengingatkan manusia, bahwa banyak hal sebenarnya yg tidak kita ketahui.
Namun, kita berusaha utk mencoba mengetahui.
Banyak hal yg tidak dapat kita lakukan sendiri. Namun, kita mencoba melakukan nya sendiri.
Kita di bayang-bayangi oleh ruang dimensi yg lalu dan yg akan datang. Namun yg nyata adalah sekarang.
Dan yg pasti adalah sekarang menjadi "yg lalu".
Trus, dimanakah "yg akan datang" dapat kita ketahui dengan pasti.
Mencoba mengetahui dengan kapasitas seorang manusia yg hanya mampu menjalani satuan waktu terkecil yg bergerak ke masa depan.
"Berdiri teguh, jangan goyah" (1 Kor 15:58)
Bagai mana kita dapat berdiri teguh dan jangan goyah ketika hari esok penuh tanda tanya?
Pertanyaan demi pertanyaan memenuhi pemikiran kita, yg sebenar nya isi kepala kita tidak akan mampu menampung setiap pertanyaan.
Banyak kemungkinan yg terjadi, banyak hal yg tidak terprediksi.
"Banyak hal tak kufahami,dalam masa menjelang.
Tapi t'rang bagiku ini,Tangan Tuhan yang pegang"
Akhirnya kita sampai pada suatu pengakuan seperti yg tertuang pada lagu "I need Thee every hour".
Suatu kerinduan yg sangat dari Annie Hawks saat menulis lagu tersebut.
"One day as a young wife and mother of 37 years of age, I was busy with my regular household tasks. Suddenly, I became so filled with the sense of nearness to the Master that, wondering how one could live without Him, either in joy or pain, these words, “I Need Thee Every Hour,” were ushered into my mind, the thought at once taking full possession of me."
lalu ia menyerahkan tulisan tersebut pada seorang pastur, Robert Lowry, yg menambahkan tune dan refren, sehingga menjadi sebuah lagu yg sering kita nyanyikan, yang jika dlm bahasa indonesia terdapat di Kidung Jemaat No.475 "Ya Tuhan, Tiap Jam"
Biarlah hitungan waktu terkecil menjadi pengakuan kita akan suatu kerinduan, utk menjawab hari esok bahwa Tangan Tuhan yang pegang.
Ketika di akhir, kita semua memenangkan pertandingan (RIP : Rest In Peace).
I need Thee every hour, most gracious Lord;
No tender voice like Thine can peace afford. (to reff)
I need Thee every hour, stay Thou nearby;
Temptations lose their power when Thou art nigh. (to reff)
I need Thee every hour, in joy or pain;
Come quickly and abide, or life is in vain. (to reff)
I need Thee every hour; teach me Thy will;
And Thy rich promises in me fulfill. (to reff)
I need Thee every hour, most Holy One;
O make me Thine indeed, Thou blessèd Son. (to reff)
Reff:
I need Thee, O I need Thee;
Every hour I need Thee;
O bless me now, my Savior,
I come to Thee.
skalian merekomendasi utk mendengarkan lagu dari youtube
Hyperlink to "I Need Thee Every Hour"
Salam 2 jari....!!!
Peace !!!
memory of note on February 24, 2009
nyala lg nih blog.. :D
ReplyDeletelg kepengen aja bu... :)
ReplyDeleteitu pun ngeshare tulisan yg uda pernah dibuat tp blm dipublish...