Skip to main content

21

Wah, film ini lumayan keren. Dimana dengan perhitungan Matematika seorang anak muda dapat berhasil memenangkan setiap permainan kartu di Las Vegas (Kota yang terkenal dengan perjudiannya). Topik Probabilitas/peluang yang pelajarannya sering kita temui di bangku sekolah dan kuliah ini menjadi sangat penting bagi kemenangan anak muda tersebut. Didalam tim, mereka ditekankan bahwa permainan kartu bukalah sebuah permainan yang dimainkan secara acak tetapi setiap kartu yang terbuka/yang dibagi dapat diprediksikan dengan dihitung kemungkinannya. Sungguh sangat menakjubkan.

Satu hal yang saya dapat dari film ini, ketika kita didaerah puncak kejayaan, dimana uang dan kenikmatan yang kita miliki menjadi segala-galanya bagi kita, kita akan lupa dengan yang kita akan capai dalam hidup ini. Semuanya akan berjalan tidak terkontrol. Terkadang sesuatu yang sebenarnya sangat berharga bagi kita, terpaksa kita lepaskan hanya karena kita terlalu nikmat dengan harta yang kita miliki, seperti teman, sahabat kita, orang tua kita, atau orang-orang terdekat yang selama ini mengisi hidup kita. Dan bahkan sebuah kejujuran akan kita tinggalkan, akan kita buang untuk tetap berada didalam kenikmatan yang memabukkan.

Saya sendiri masih bertanya, apakah saya akan bertahan diarea ini tanpa melepaskan segala sesuatu yang berharga dalam hidup ini seperti orang-orang terdekat saya. Dan juga akankah kejujuran akan tetap ada dalam hidup ini ketika sampai diarea tersebut.

Tetapi hidup adalah sebuah pembelajaran besar, dimana setiap proses yang kita alami akan mengajarkan kita, membentuk karakter kita. Yakin untuk setiap pembelajaran yang akan membentuk karakter kita, dan kuat bertahan disegala medan..

Comments

Popular posts from this blog

Why Dog Never Lie About Love...???

Sunggu aneh rangkaian judul yg akan saya tulis kali ini. Mungkin rangkaian kata "Dog never lie about love" hanya bisa dimengerti oleh mereka yang pernah mempunyai anjing. Saya agak sedikit hati-hati didalam memakai kata-kata peliharaan. Bagi banyak orang, anjing bukanlah seekor peliharaan seperti memelihara hewan lainnya. Ada yang menganggapnya sebagai teman atau sahabat. Dan bahkan banyak film yang mengisahkan pertemanan seekor anjing dan pemiliknya, seperti "Air Bud", 101 dalmatians, dan masih banyak lagi. Begitu akrabnya pertemanan anjing dan tuannya, sehingga tidak jarang didalam film tersebut sang tuan tidak rela ketika kehilangan anjing kesayangannya. Dog never lie about love merupakan sebuah judul buku yang dikarang oleh Jeffry Moussaieff Mason. Penulis mencoba mengerti dan menganalisis prilaku anjing. Jeffry Moussaieff Mason berkata, " We love dogs because they love us, unconditionally. No matter how we treat them, what we do to them, how little attent

I Know Who Holds Tomorrow...

Tak ku tahu 'kan hari esok, namun langkahku tegap. Bukan surya kuharapkan,kar'na surya 'kan lenyap. O tiada 'ku gelisah,akan masa menjelang; ku berjalan serta Yesus.Maka hatiku tenang. Refrein: Banyak hal tak kufahami,dalam masa menjelang. Tapi t'rang bagiku ini,Tangan Tuhan yang pegang. Sebuah lirik yg dilantunkan pada upacara pemakaman yg beberapa waktu lalu ku hadiri. Perenungan didalam diri, ketika kematian adalah akhir kehidupan di bumi. Mengingatkan manusia, bahwa banyak hal sebenarnya yg tidak kita ketahui. Namun, kita berusaha utk mencoba mengetahui. Banyak hal yg tidak dapat kita lakukan sendiri. Namun, kita mencoba melakukan nya sendiri. Kita di bayang-bayangi oleh ruang dimensi yg lalu dan yg akan datang. Namun yg nyata adalah sekarang. Dan yg pasti adalah sekarang menjadi "yg lalu". Trus, dimanakah "yg akan datang" dapat kita ketahui dengan pasti. Mencoba mengetahui dengan kapasitas seorang manusia yg hanya mampu menjalani satuan wakt

SUSAN BOYLE : Saatnya orang Jelek Unjuk Gigi

Pertama kali mendengar nama Susan Boyle , aku diperkenalkan oleh teman ku melalui video yang ditunjukkan di Youtube. Dimana video itu berisi siaran televisi pencari bakat di Inggris yang bernama Britain’s Got Talent . Tiada kata yang dapat menggambarkan betapa video tersebut selain mengagumkan ketika mendengarkan suara emasnya. Ketika Susan Boyle tampil dipentas, semua mata memandang sinis kepadanya. Pandangan sepele terlintas di wajah para penonton. Susan Boyle seorang wanita tua berusia 47 tahun dengan tubuh yang gemuk dan alis yang agak sedikit tebal. Ia tampil dengan kepolosannya seperti orang kampung yang lugu tapi dengan tampak percaya diri. Susan Boyle berasal dari Blackburn . Ada 3 orang yang menjadi juri pada acara tersebut, PIERS MORGAN, AAMNDA HOLDEN, dan SIMON COWELL . Para penonton yang hadir memandangannya sebelah mata, dan mentertawakan dia ketika Susan Boyle diwawancarai oleh juri. Apalagi ketika Susan Boyle ditanya oleh Simon Cowell, “Anda ingin menjadi seperti si