Skip to main content

Mahmoud Ahmadinejad - The Lion From Aradan

Buku ini menceritakan keunikan dan sekaligus kelebihan dari seorang Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. Tokoh pemimpin yang banyak dikagumi oleh banyak orang. Putra seorang pelukis karpet yang bersahaja.

Daftar Isi :

Pengantar penulis

1. Tentang Meja Tamu
2. Empat bahasa
3. Dibalut Jas Murahan
4. Kurma Ahmadinejad
5. Selalu yang Terbaik
6. Pernah jadi Wartawan
7. Sepatunya Usang
8. Aktivitas Organisasi Banget
9. From Zero to Hero
10. Pernah Berantem
11. Presiden Juga Nge-blog
12. Kecil-kecil cabe rawit
13. Nyetir mobil sendiri
14. Menjadi Walikota sekaligus petugas kebersihan
15. Bertaruh? Now, way!
16. Pisang itu mahal!
17. Debater
18. Tagihan Internet
19. Tidak gila hormat
20. Diserang … Difitnah
21. Menjalani Hidup Sederhana
22. Hobinya Sepak Bola
23. Hang Out
24. Person of the year
25. Gaul dengan siapa saja
26. Hobi nulis surat
27. Orang yang pinter
28. Didukung para wanita
29. Pembela negara
30. Si Pemaaf
31. Bukan tampilan, melainkan isi
32. Gosip tidak sedap
33. Semangat Budaya
34. Dukungan kepada pasangan muda
35. Pemuda Revolusioner
36. Berpikir moderat
37. Presiden Nuklir pertama didunia
38. The New Idol

Eksklusif Komik Ahmadinejad

Setelah membaca buku tersebut, saya memang betul-betul kagum dengan gaya kepemimpinan Ahmdadinejad. Seseorang yang sangat langkah untuk pemimpin jaman sekarang. Seorang pemimpin yang merukan jelmaan dari teori yang ada. Dimana teori kepemimpinan yang ada selama ini menuntut kita harus berani membela kebenaran dan keadilan, memperjuangkan masyarakat miskin. Didalam pemikiran kita, semua itu hampir bullshit alias omong kosong ketika kita melihat pemimpin-pemimpin yang ada pada zaman sekarang. Khususnya pemimpin-pemimpin/pemerintah negara kita yang kalau kita lihat tidak lepas-lepasnya para pemimpin negara kita ini menjadi selebritis di media cetak dan televisi dengan kasus-kasus yang seharusnya tidak layak mereka perbuat, yang seharusnya mereka menjadi suri teladan bagi masyarakat. Mereka seakan tiada malu dan segan lagi untuk berbuat yang layak mereka perbuat.

Ahmadinejad merupakan seorang tokoh yang bersahaja. Pengalaman-pengalaman yang ditulis didalam buku ini sangat menggumkan, sempat saya berfikir, akan kah saya dapat berbuat seperti apa yang dilakukan oleh seorang Ahmadinejad. Tapi semuanya itu pembelajaran selama hidup, saya yakin kita dapat mencontoh kehidupan Seorang Presiden Ahmadinejad yang sering sekali mengundan perhatian dan mengagumkan.
Kata-katanya yang tercatat dalam buku ini sangat keras dan memiliki makna yang dalam dengan penampilannya yang bersahaja.

Kata-kata yang paling mengesankan dari seorang Ahmadinejad ketika seorang mahasiswa menanyakan penampilannya yang tidak seperti seorang Presiden. Jawab Ahmadinejad, “Saya punya tampang pelayan dan hanya ingin menjadi pelayan rakyat”

Sewaktu dia menjadi Walikota Teheran, Ahmadinejad tidak pernah menerima gajinya sebagai pejabat Walikota . Dia memberikan semua gajinya untuk kepentingan penduduk dan pembangunan Kota Teheran. Untuk keperluan sehari-haru, dia mengandalkan honornya sebagai dosen di Univ. San’ati Syafrif.

Keberaniannya juga patut diacungkan jempol, ia menantang Presiden Amerika (George W. Bush) untuk debat terbuka didepan umum masalah Nuklir, dan juga pernah menyentil presiden Iran sewaktu ia menjabat sebagai Walikota Teheran.

Seandainya pemimpin negara ini seperti Ahmadinejad !!!


Penulis buku : Sayyid Maulana Khan

Comments

Popular posts from this blog

Why Dog Never Lie About Love...???

Sunggu aneh rangkaian judul yg akan saya tulis kali ini. Mungkin rangkaian kata "Dog never lie about love" hanya bisa dimengerti oleh mereka yang pernah mempunyai anjing. Saya agak sedikit hati-hati didalam memakai kata-kata peliharaan. Bagi banyak orang, anjing bukanlah seekor peliharaan seperti memelihara hewan lainnya. Ada yang menganggapnya sebagai teman atau sahabat. Dan bahkan banyak film yang mengisahkan pertemanan seekor anjing dan pemiliknya, seperti "Air Bud", 101 dalmatians, dan masih banyak lagi. Begitu akrabnya pertemanan anjing dan tuannya, sehingga tidak jarang didalam film tersebut sang tuan tidak rela ketika kehilangan anjing kesayangannya. Dog never lie about love merupakan sebuah judul buku yang dikarang oleh Jeffry Moussaieff Mason. Penulis mencoba mengerti dan menganalisis prilaku anjing. Jeffry Moussaieff Mason berkata, " We love dogs because they love us, unconditionally. No matter how we treat them, what we do to them, how little attent

I Know Who Holds Tomorrow...

Tak ku tahu 'kan hari esok, namun langkahku tegap. Bukan surya kuharapkan,kar'na surya 'kan lenyap. O tiada 'ku gelisah,akan masa menjelang; ku berjalan serta Yesus.Maka hatiku tenang. Refrein: Banyak hal tak kufahami,dalam masa menjelang. Tapi t'rang bagiku ini,Tangan Tuhan yang pegang. Sebuah lirik yg dilantunkan pada upacara pemakaman yg beberapa waktu lalu ku hadiri. Perenungan didalam diri, ketika kematian adalah akhir kehidupan di bumi. Mengingatkan manusia, bahwa banyak hal sebenarnya yg tidak kita ketahui. Namun, kita berusaha utk mencoba mengetahui. Banyak hal yg tidak dapat kita lakukan sendiri. Namun, kita mencoba melakukan nya sendiri. Kita di bayang-bayangi oleh ruang dimensi yg lalu dan yg akan datang. Namun yg nyata adalah sekarang. Dan yg pasti adalah sekarang menjadi "yg lalu". Trus, dimanakah "yg akan datang" dapat kita ketahui dengan pasti. Mencoba mengetahui dengan kapasitas seorang manusia yg hanya mampu menjalani satuan wakt

SUSAN BOYLE : Saatnya orang Jelek Unjuk Gigi

Pertama kali mendengar nama Susan Boyle , aku diperkenalkan oleh teman ku melalui video yang ditunjukkan di Youtube. Dimana video itu berisi siaran televisi pencari bakat di Inggris yang bernama Britain’s Got Talent . Tiada kata yang dapat menggambarkan betapa video tersebut selain mengagumkan ketika mendengarkan suara emasnya. Ketika Susan Boyle tampil dipentas, semua mata memandang sinis kepadanya. Pandangan sepele terlintas di wajah para penonton. Susan Boyle seorang wanita tua berusia 47 tahun dengan tubuh yang gemuk dan alis yang agak sedikit tebal. Ia tampil dengan kepolosannya seperti orang kampung yang lugu tapi dengan tampak percaya diri. Susan Boyle berasal dari Blackburn . Ada 3 orang yang menjadi juri pada acara tersebut, PIERS MORGAN, AAMNDA HOLDEN, dan SIMON COWELL . Para penonton yang hadir memandangannya sebelah mata, dan mentertawakan dia ketika Susan Boyle diwawancarai oleh juri. Apalagi ketika Susan Boyle ditanya oleh Simon Cowell, “Anda ingin menjadi seperti si