Surabaya, 27-31 July 2008
Suatu pengalaman yang luar biasa bisa bergabung dengan teman-teman dari berbagai negara untuk mengikuti diskusi mengenai lingkungan yang diadakan oleh Tunas Hijau.
Banyak sekali kesan yang indah ketika mengikuti acara tersebut, walau terkesan agak membosankan. Tetapi, kesempata bertemuan dengan teman-teman dan bisa berbagi cerita dan pengalama kita tentang cerita dari masing-masing negara.
Sungguh indah perbedaan itu, buka sebagai sesuatu yang harus diperdebatkan. Senang rasanya mengenal budaya dan perspektif suatu budaya dan agama didalam memperlakukan lingkungan/alam.
Ketika segelintir orang mempedebatkan perbedaan, diskusi APIFYC hadir dengan berbagi pengetahuan dari sudut pandang berbeda. Mencoba mengerti dan memahami cara pandang suatu perbedaan.
Didalam diskusi Internasional tersebut, kita hadir mewakili elemen agama dari 11 negara. Diantara nya, Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Budha, Hindu, dan Konghuchu.
Setiap agama memiliki pemandangan yang unik didalam memandang isu perubahan iklim(climate change) yang terjadi. Sungguh menjadi perhatian kita bersama, bahwa isu perubahan iklim harus perlu diwaspadai. Turunnya keimanan yang dimiliki oleh manusia menjadi indikasi bahwa kurangnya penghargaan yang diberikan oleh manusia terhadap alam. Kebudayaan manusia yang semakin lama yang semakin terbiasa dengan perusakan alam menjadi suatu hal yang perlu diubah. Paradigma kurangnya penghargaan terhadap alam, ini secara tidak sadar membentuk generasi muda didalam memperlakukan lingkungan sekitar.
Diharapkan setelah berlangsungnya kegiatan diskusi ini, terjadi pengutusan segelintir generasi muda sebagai agen perubahan (agen of change) didalam memerangi perusakan lingkunga. Kita tidak hanya berbicara, tetapi kita dapat melakukannya didalam keseharian kita dengan contoh yang kecil seperti membuang sampah pada tempatnya.
Jadilah generasi muda yang dapat menghargai alam. Apa yang kita perbuat ke alam, maka alam akan memperlakukan kita sama dengan apa yang kita lakukan kepadanya. Mungkin saat ini apa yang dilakukan alam kepada kita belum memiliki dampak yang sangat berarti. Tetapi anak cucu kita akan menerima apa yang kita berikan kepada alam saat ini.
Comments
Post a Comment